Imam Ibn Asakir dalam kitabnya Tarikh
Dimasyq (sejarah Damasyqus), Imam at-Thobaroniy dalam kitab Mu’jam
dan Imam Ibn Abid Dunya radhiyallahu anhum menyebutkan riwayat seorang
sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bernama Irbadh bin Sariyah
radhiyallahu anhu yang notabene beliau salah seorang yang di masa hidup
Rasulullah selalu menemani sang Rasulullah baik di waktu safar (perjalanan) maupun hadhor (tidak
keluar kota). Beliau juga sebagai ahli shuffah (yang tinggal di emperan
masjid) dan al-Bakka (yang banyak menangis). Setelah wafat sang Rasul,
beliau masih diberikan panjang umur hidup kurang lebih 50 tahun lagi.
Pada
suatu hari Irbadh bin Sariyah radhiyallahu
anhu pergi ke masjid
Damasyqus. Setelah mengerjakan shalat beliau curhat kepada Allah Taala melalui
doanya: “Ya Allah, sungguh telah lelah diri ini, kondisi fisik yang makin lemah
dan umur semakin lanjut. Wafatkan hamba Ya Allah.”
Sekonyong-konyong
ada pemuda tampan berbaju hijau yang mendengar doa beliau, kemudian pemuda itu
bertanya: “Ya fulan, apa yang ucapkan tadi? Kalau engkau berdoa kepada Allah
Taala jangan seperti itu.!!!”
Irbadh bin
Sariyah bertanya: “Lalu dengan doa seperti apa yang aku ucapkan?”
Pemuda
itu menjawab:
اللهم
حسن العمل وبلغ الأجل
Allahumma
Hassinil Amal Wa Ballighil Ajal
“Ya Allah,
baguskan amal ibadahku, kemudian wafatkan aku.”
Pemuda
itu menambahkan: “Janganlah seseorang minta diwafatkan sebelum ia minta kepada
Allah ibadah yang baik.”
Irbadh
bertanya lagi: “Wahai pemuda semoga engkau mendapat kasih sayang Allah.
Siapakah nama engkau?”
Pemuda
itu menjawab: “Nama saya adalah Rotail, saya adalah malaikat yang mendapat
tugas dari Allah Ta’ala untuk menghibur orang-orang beriman ketika mereka
sedang mengalami kesedihan.”
Begitu
Irbadh bin Sariyah menoleh, beliau sudah tidak menemukan seorang pun di tempat
itu.
Imam al-Haistamiy mengatakan bahwa riwayat ini disebutkan oleh para periwayat yang tsiqot (terpercaya). Wallahu A'lam ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar