Rabu, 02 April 2014

9 Pedang Nabi Muhammad SAW beserta nama-namanya


 ni adalah pedang-pedang yang pernah dipakai oleh Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya untuk berdakwah,  jumlah total pedang yang pernah digunakan ada 9 buah.
1. Al Ma’thur
Al Matthur
Juga dikenal sebagai ‘Ma’thur Al-Fijar’ adalah pedang yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW sebelum dia menerima wahyu yang pertama di Mekah. Pedang ini diberi oleh ayahnya, dan dibawa waktu hijrah dari Mekah ke Medinah sampai akhirnya diberikan bersama-sama dengan peralatan perang lain kepada Ali bin Abi Thalib.
Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 99 cm. Pegangannya terbuat dari emas dengan bentuk berupa 2 ular dengan berlapiskan emeralds dan pirus. Dekat dengan pegangan itu terdapat Kufic ukiran tulisan Arab berbunyi: ‘Abdallah bin Abd al-Mutalib’.
Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992).
2. Al Adb
Al AdbAl-’Adb, nama pedang ini, berarti “memotong” atau “tajam.” Pedang ini dikirim ke para sahabat Nabi Muhammad SAW sesaat sebelum Perang Badar. Dia menggunakan pedang ini di Perang Uhud dan pengikut-pengikutnnya menggunakan pedang ini untuk menunjukkan kesetiaan kepada Nabi Muhammad SAW. Sekarang pedang ini berada di masjid Husain di Kairo Mesir.
Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992).
3.Dhu Al Faqar
Dhu Al Faqar
Dhu Al Faqar adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan pada waktu perang Badr. Dan dilaporkan bahwa Nabi Muhammad SAW memberikan pedang ini kepada Ali bin Abi Thalib, yang kemudian Ali mengembalikannya ketika Perang Uhud dengan bersimbah darah dari tangan dan bahunya, dengan membawa Dhu Al Faqar di tangannya. Banyak sumber mengatakan bahwa pedang ini milik Ali Bin Abi Thalib dan keluarga. Berbentuk blade dengan dua mata.
Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992).
4.Al Battar
Al BattarAl Battar adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan dari Banu Qaynaqa. Pedang ini disebut sebagai ‘Pedangnya para nabi‘, dan di dalam pedang ini terdapat ukiran tulisan Arab yang berbunyi : ‘Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Musa AS, Nabi Harun AS, Nabi Yusuf AS, Nabi Zakaria AS, Nabi Yahya AS, Nabi Isa AS, Nabi Muhammad SAW’. Di dalamnya juga terdapat gambar Nabi Daud AS ketika memotong kepala dari Goliath, orang yang memiliki pedang ini pada awalnya. Di pedang ini juga terdapat tulisan yang diidentifikasi sebagai tulisan Nabataean. Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 101 cm. Dikabarkan bahwa ini adalah pedang yang akan digunakan Nabi Isa AS kelak ketika dia turun ke bumi kembali untuk mengalahkan Dajjal.
Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992).

gambar ukiran nama-nama para nabi di dalamnya :
Al Battar-2Al Batar-3Al batar prophets
gambar Nabi Daud AS memenggal kepala Goliath:
Al Batar Figure5.Hatf

Al Hatf
Hatf adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan dari Banu Qaynaqa. Dikisahkan bahwa Nabi Daud AS mengambil pedang ‘Al Battar’ dari Goliath sebagai rampasan ketika dia mengalahkan Goliath tersebut pada saat umurnya 20 tahun. Allah SWT memberi kemampuan kepada Nabi Daud AS untuk ‘bekerja’ dengan besi, membuat baju baja, senjata dan alat perang, dan dia juga membuat senjatanya sendiri. Dan Hatf adalah salah satu buatannya, menyerupai Al Battar tetapi lebih besar dari itu. Dia menggunakan pedang ini yang kemudian disimpan oleh suku Levita (suku yang menyimpan senjata-senjata barang Israel) dan akhirnya sampai ke tangan Nabi Muhammad SAW. Sekarang pedang ini berada di Musemum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade, dengan panjang 112 cm dan lebar 8 cm.
Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992).
6.Al Mikhdham
Al Mikhdham
Ada yang mengabarkan bahwa pedang ini berasal dari Nabi Muhammad SAW yang kemudian diberikan kepada Ali bin Abi Thalib dan diteruskan ke anak-anaknya Ali. Tapi ada kabar lain bahwa pedang ini berasal dari Ali bin Abi Thalib sebagai hasil rampasan pada serangan yang dia pimpin di Syria. Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 97 cm, dan mempunyai ukiran tulisan Arab yang berbunyi: ‘Zayn al-Din al-Abidin’.
Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992).
7.Al Rasub
Al RasubAda yang mengatakan bahwa pedang ini dijaga di rumah Nabi Muhammad SAW oleh keluarga dan sanak saudaranya seperti layaknya bahtera (Ark) yang disimpan oleh bangsa Israel.
Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 140 cm, mempunyai bulatan emas yang didalamnya terdapat ukiran tulisan Arab yang berbunyi: ‘Ja’far al-Sadiq’.
Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992).
8.Al Qadib
Al Qabid 

Al-Qadib berbentuk blade tipis sehingga bisa dikatakan mirip dengan tongkat. Ini adalah pedang untuk pertahanan ketika bepergian, tetapi tidak digunakan untuk peperangan. Ditulis di samping pedang berupa ukiran perak yang berbunyi syahadat: “Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad Rasul Allah – Muhammad bin Abdallah bin Abd al-Mutalib.” Tidak ada indikasi dalam sumber sejarah bahwa pedang ini telah digunakan dalam peperangan. Pedang ini berada di rumah Nabi Muhammad SAW dan kemudian hanya digunakan oleh khalifah Fatimid.
Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Panjangnya adalah 100 cm dan memiliki sarung berupa kulit hewan yang dicelup.
Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992).
9.Qal’a
Al Qala
Pedang ini dikenal sebagai “Qal’i” atau “Qul’ay.” Nama yang mungkin berhubungan dengan tempat di Syria atau tempat di dekat India Cina. Ulama negara lain bahwa kata “qal’i” merujuk kepada “timah” atau “timah putih” yang di tambang berbagai lokasi. Pedang ini adalah salah satu dari tiga pedang Nabi Muhammad SAW yang diperoleh sebagai rampasan dari Bani Qaynaqa. Ada juga yang melaporkan bahwa kakek Nabi Muhammad SAW menemukan pedang ini ketika dia menemukan air Zamzam di Mekah.
Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 100 cm. Didalamnya terdapat ukiran bahasa Arab berbunyi: “Ini adalah pedang mulia dari rumah Nabi Muhammad SAW, Rasul Allah.” Pedang ini berbeda dari yang lain karena pedang ini mempunyai desain berbentuk gelombang.

Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992).

Sumber : http://www.usna.edu/Users/humss/bwhe…of_swords.html

Selasa, 01 April 2014

Ternyata Dunia & Akhirat Ada Secara Bersamaan

Ternyata Dunia & Akhirat Ada Secara Bersamaan

|
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Ada yang bertanya: apakah dunia dan akhirat sudah ada secara bersamaan? Maka, jawabannya adalah: IYA. Kedua alam ini sudah ada sekarang, secara bersama-sama, paralel dalam dimensi yang berbeda. Darimana sumber informasinya? Tentu saja dari dalam Al Qur’an, karena istilah alam dunia dan akhirat itu memang berasal dari Al Qur’an.
Kalau Anda baca ayat-ayat Al Qur’an, banyak sekali istilah ‘dunia’ dan ‘akhirat’ itu. Apakah yang dimaksud dengan ‘dunia’? Dalam kamus bahasa Arab kata dunia berasal dari akar kata ‘danaa’ yang diantaranya bermakna ‘mendekat’ atau ‘dekat dengan’. Bisa juga bermakna ‘rendah’ dalam kualitas. Maka, rangkuman makna dari ‘alam dunia’ adalah alam yang dekat dan rendah. Ini mengambarkan fisik sekaligus kualitas ‘dunia’ dalam pandangan Islam.
Sedangkan, akhirat berasal dari kata ‘akhara’ yang bermakna ‘mengakhirkan’ atau menunda, menangguhkan, melambatkan, menyisakan, dan semacamnya. Sehingga makna kata ‘alam akhirat’ adalah alam kehidupan yang terakhir. Disinilah ayat-ayat Al Qur’an dipahami secara kontroversial, bahwa alam akhirat ada yang memahaminya sebagai alam yang kekal tak punya akhir lagi, karena ia sudah yang ‘paling akhir’. Pada waktunya nanti akan saya tunjukkan, bahwa kehidupan akhirat memang kehidupan terakhir, tetapi ‘bukan fase terakhir’ drama penciptaan manusia.
Maka, tentang posisi dunia dan akhirat itu kita bisa merujuk kepada informasi-informasi di dalam Al Qur’an. Bahwa dunia adalah alam yang paling dekat dengan kehidupan kita, yang oleh ayat berikut ini disebut sebagai alam yang berisi bintang-bintang alias benda-benda langit. Dengan kata lain, selama alam itu adalah ruangan yang berisi benda-benda langit sebagaimana bisa kita observasi, itu adalah masih langit dunia.
QS. Al Mulk (67): 5, “Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit dunia dengan bintang-bintang…”
Selain bermakna kosmologis, alam dunia juga bermakna kehidupan di muka bumi dengan segala hiruk pikuknya, yang oleh ayat berikut ini disebut sebagai ‘kehidupan rendah’ dan ‘main-main’ belaka. Sedangkan kehidupan akhirat disebut sebagai kehidupan yang jauh lebih baik.
QS. Al An’aam (6): 32, “tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kDan ehidupan akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?”
Dimanakah alam akhirat berada? Secara kosmologis, alam akhirat itu paralel dengan alam dunia. Apakah bukti bahwa ia sudah ada di alam paralel? Diceritakan oleh Al Qur’an sendiri, dalam kisah Mi’raj Nabi saat beliau berada di Sidratul Muntaha. Ketika berada di langit ketujuh itulah Rasulullah menyaksikan surga – yang tentu saja berada di alam akhirat. Alam semesta ini diciptakan oleh Allah sebanyak tujuh lapis sebagai satu paket. Alam terendahnya disebut sebagai alam dunia, dan alam tertingginya disebut alam akhirat.
Jadi, surga-neraka itu sekarang sudah ada di langit ketujuh. Di alam berdimensi paling tinggi dalam struktur langit yang ‘berlapis-lapis’. Dalam kosmologi modern, keberadaan alam berdimensi tinggi ini semakin mendapat perhatian.
Alam dunia adalah ruangan alam berdimensi tiga, sedangkan akhirat adalah ruangan alam berdimensi sembilan (menurut teori String) atau berdimensi sepuluh (menurut M-Theory alias teori String yang sudah disempurnakan). Pada prinsipnya, indikasi adanya alam berdimensi tinggi semakin bisa dijelaskan oleh teori Kosmologi modern. Dan saya termasuk yang meyakini, kelak hal ini akan terungkap sebagai kenyataan saintifik.
Perkembangan teori String diperkirakan akan menggeser teori Einsteinian yang mempersepsi alam semesta hanya sebagai ruangan ‘alam dunia’ berdimensi tiga. Teori ini telah terpatahkan di kasus Black-hole, dimana teori gravitasi Einsteinian tidak mampu menjelaskan adanya gaya gravitasi dalam skala kuantum. Sebuah fenomena yang justru bisa dijelaskan dengan cukup baik oleh M-Theory. Dan, di gravitasi tingkat kuantum itulah justru terdapat kunci pemahaman atas adanya alam berdimensi tinggi. Diperkirakan alam semesta atau alam dunia ini memiliki lubang-lubang hitam yang menjadi pintu masuk ke alam berdimensi lebih tinggi.
QS. Al Hijr (15): 14-15,Dan seandainya Kami bukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus menerus naik ke atasnya, tentu mereka akan berkata: “Sesungguhnya pandangan kami menjadi kabur. Dan kami menjadi (seperti) orang-orang yang terkena sihir.”
Keadaan seperti itulah yang dialami oleh Rasulullah saat beliau berada di alam berdimensi tinggi – di Sidratul Muntaha. Beliau terpesona melihat keindahan surga yang tak pernah dilihatnya saat berada di alam berdimensi rendah alias alam dunia.
QS. An Najm (53): 14-18, “Di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal. Ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu (misteri) yang meliputinya. Penglihatan Muhammad tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya (terpesona melihat keindahan alam berdimensi tingi itu)g.”
Ringkas kata, saya cuma ingin mengatakan bahwa alam akhirat dan alam dunia ini sudah ada secara bersamaan sejak diciptakan sampai lenyapnya kelak. Kehidupan manusia terikat oleh badannya yang hidup di dimensi tiga, tetapi kesadarannya bisa mengakses alam yang berdimensi tinggi sampai ke Sidratul Muntaha, dimana surga dan neraka berada. Bahkan, jika batas-batas dimensi langit itu dibukakan oleh-Nya, tubuh fisik manusia pun bakal bisa memasuki alam-alam berdimensi tinggi itu. Dan kesadarannya menjadi nanar seperti orang yang terkena sihir, sebagaimana dijelaskan dalam ayat di atas.
Lantas, bagaimana kaitannya dengan cerita kiamat? Cerita kiamat yang saya tulis dalam note ke-2 itu hanya terjadi di planet Bumi. Karena itu, saya sebut sebagai kiamatnya Bumi, bukan kiamatnya alam semesta. Bumi hanyalah partikel kecil di ‘samudera alam semesta’ yang berisi bermiliar-miliar benda langit. Ada triliunan bintang dan matahari, yang membentuk miliaran galaksi, dan berisi planet-planet seukuran bumi dalam jumlah tak berhingga.
Maka, kalau planet Bumi yang kita huni ini diserbu oleh jutaan meteor dari Kabut Oort, kejadian itu hanya akan memporak porandakan kehidupan di planet Bumi saja. Atau maksimum tatasurya kita. Tidak akan mengganggu stabilitas alam semesta yang sedemikian luasnya. Ibaratnya, kerusakan itu hanya terjadi di sebutir debu yang bertaburan di sebuah padang pasir nan luas. Di sebutir debu bernama Bumi itulah 6,5 miliar manusia sedang mengalami kiamat atas peradabannya…!
Kita mengenal peristiwa ini sebagai ‘kiamat sughra’ alias kiamat kecil. Bukan kiamat besar atau kiamat Kubra berupa hancurnya alam semesta. Tentang kiamat besar ini akan saya ceritakan dalam note tersendiri. Kiamat Bumi alias kiamat kecil itulah yang bakal mengantarkan manusia menapaki fase-fase kehidupan selanjutnya memasuki alam barzakh di dimensi yang lebih tinggi. Dan kemudian menuju alam akhirat, di dimensi yang lebih tinggi lagi, sebelum ia lenyap ke dalam Zat Yang Tak Terikat Dimensi: Allah Sang Penguasa Jagat Semesta…
QS. Az Zukhruf (43): 85, “Dan Maha Suci Tuhan Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan apa yang ada di antara keduanya; dan di sisi-Nyalah pengetahuan tentang hari kiamat dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.”
Wallahu a’lam bishshawab…

Artikel Lainnya:

Tidak ada komentar:

:) :( ;) :D ;;-) :-/ :x :P :-* =(( :-O X( :7 B-) :-S #:-S 7:) :(( :)) :| /:) =)) O:-) :-B =; :-c :)] ~X( :-h :-t 8-7 I-) 8-| L-) :-a :-$ [-( :O) 8-} 2:-P (:| =P~ :-? #-o =D7 :-SS @-) :^o :-w 7:P 2):) X_X :!! \m/ :-q :-bd ^#(^ :ar!