Selasa, 23 Maret 2010

Bantenziing


KAROMAH
SAYYIDAH NAFISAH

Para penulis sejarah tentang riwayat hidup
Sayyidah nafisah, cicit Nabi Muhammad SAW,
ada yang menjelaskan sampai 150 karomah. Kami nukilkan beberapa di antaranya

Menuturkan tentang salah seorang sufi besar wanita yakni Sayyidah Nafisah, putri Hasan Al Anwar bin Zaid Al Ablaj bin Imam Hasan ‘Ali bin Abi Thalib, dan persahabatannya dengan Imam Syafi’i.

Kali ini kami menuturkan kisah Sayyidah Nafisah, khusus yang berkaitan dengan keramat atau karomah yang dinisbahkan kepada beliau.

Perlu diketahui, karomah-karomah yang dinisbahkan kepada Sayyidah Nafisahsangatlah banyak. Para penulis tentang riwayat hidupnya menceritakan dengan panjang lebar, bahkan ada yang menceritakan sampai 150 karomah.

Sebagian karomah itu terjadi ketika Sayyidah Nafisah masih hidup, sedangkan yang lainnya terjadi setelah wafat. Di antara karomah – karomahnya yang terjadi ketika dia masih hidup adalah yang berhubungan dengan kesembuhan seorang gadis Yahudi dari dari penyakit Lumpuh.

Diceritakan bahwa sayyida nafisah datang ke Mesir, dia tinggal bertetangga dengan keluarga Yahudi yang memiliki seorang anak gadis hang lumpuh. Pada suatu hari, ibu si gadis pergi untuk suatu keperluan . Sang ibu menitipkan anaknya di tempat tetangganya, Sayyidah Nafisah.

Ketika Sayyidah Nafisah Berwudhu, air basuhannya jatuh ketempat gadis Yahudi yang lumpuh itu. Tiba-tiba Allah memberi ilham kepada si gadis, agar mengambil air wudhu tersebut sedikit dengan tangannya, dan membasuh kedua kakinya dengan air itu.
Maka dengan izin Allah, anak itu dapat berdiri dan lumpuhnya hilang. Saat itu terjadi, Sayyidah Nafisah sudah sibuk dengan shalatnya. Ketika anak itu tau ibunya sudah kembali, dia mendatanginya dengan berlari dan mengisahkan apa yang telah terjadi.

Maka menangislah si ibu karena sangat gembiranya, lalu berkata, “ tidak ragu lagi, agama Sayyidah Nafisah yang mulia itu sungguh-sungguh agama yang benar ! “

Kemudian dia masuk ketempat Sayyida Nafisah untuk menciuminya. Lalu dia mengucapkan Kalimat Syahadat dengan Ikhlas karena Allah SWT. Kemudian datang ayahnya si gadis yang bernama ( Ayub Abu Assaraya ), yang merupakan seorang tokoh yahudi. Ketika dia melihat anak gdisnya telah sembuh, dia pun sangat gembira dan bertanya

kepada istrinya tentang sebab kesembuhannya.
Setelah mendengar cerita istrinya, sang ayah mengangkat tangan ke langit dan berkata, “ Maha Suci Engkau yang memberikan petunjuk kepada orang yang Engkau kehendaki. Demi Allah, inilah dia agama yang benar.”

Lalu dia menuju rumah Sayyidah Nafisah dan minta izin untuk masuk. Sayyidah Nafisah mengizinkannya. Ayah si gadis itu bicara kepadanya dari balik tirai. Dia berterima kasih kepada Sayyidah Nafisah dan menyatakan masuk Islam dengan mengatakan , “ Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan melainkan Allah dan bahwa datukmu, Muhammad, adalah Rasul Allah, “

Kisah ini kemudian menjadi sebab masuk islam-nya sekelompok Yahudi yang lain, yang tinggal bertetangga dengan Sayyidah Nafisah.

Diantara keramat Sayyidah Nafisah juga dikisahkan bahwa seorang laki-laki menikah dengan wanita Dzimi dan mendapatkan seorang anak laki-laki darinya.

Anak itu lalu tumbuh dewasa. Pada suatu hari, si anak melakukan perjalanan. Ternyata dia menjadi wartawan di negri musuh. Ibunya pergi ketempat ibadahnya dan merendahkan dirinya, namun tidak ada jawaban.

Maka dia berkata dengan suaminya, “ Aku mendengar bahwa di antara kalian ( orang – orang islam ) terdapat seorang wanita bernama Nafisah binti Al-Hasan Al-Anwar. Pergilah kepadanya. Mungkin dia dapat mendo’akan anak kita agar dapat pulang jika anak kita selamat, aku akan beriman ( Masuk Islam ) melalui dia.

Berangkatlah si suami ke tempat Sayyidah Nafisah untuk meminta do’a untuk anaknya itu. Sayyidah Nafisah mengabulkan permintaan tersebut.

Setelah itu, ketika waktu malam datang, tiba-tiba ada ketukan di pintu rumahnya sang ibu yang kehilangan anaknya. Maka dia bangkit membukakan pintu. Ternyata anaknya telah datang.

Dia lalu bertanya kepada anaknya, “ bagaimana engkau bisa pulang ? “ anaknya menjawab, “ Aku tahu, tiba-tiba ada tangan di atas belengguku, dan aku mendengar ada orang yang mengatakan, lepaskan dia, karena Nafisah binti Al-hasan Al-Anwari telah memberikan syafaat kepadanya.’ Kemudian aku tidak tahu apa-apa sampai aku telah berdiri di pintu ini.

Esok paginya wanita itu pergi menemui Sayyidah Nafisah. Setelah berterima kasih kepadanya, dia menyatakan masuk islam.

Berikutnya ada cerita tentang seorang penguasa yang lalim dan apa yang terjadi padanya. Diceritakan bahwa salah seorang ( penguasa Mesir ) benar-benar terkenal akan kelalimannya.

Tidak ada komentar: