SUMBER :
AL-ALLAMAH
QUTHBUL SANIYYAH SYARE’ATUL KHOTAM SAYID SYEIKH AL-HABIB IDRIS NAWAWI BIN YAHYA
AZHOMATUL KHAN Tj
Secara
fakta, Ibu Ratu Kidul, adalah penguasa laut
Selatan, dan secara garis kepemimpinan, Ratu Kidul yang dimaksudkan disini,
bukan status nama orang atau nama pribadi, tapi Gelar
sebagai penguasa dari sifat Mulukul Ardi,
seperti orang sering mengatakan "Raja Jawa"
kata majmuk ini, bukan simbolis nama orang, tapi lebih disudutkan pada Gelar
kebangsawanan.
Nah, silsilah Ibu ratu Kidul sejak
permulaan. Dikepalai oleh Ratu Bilqist atau istri Nabi
Sulaiman A.S, (Dari bangsa Siluman Azrak) beliau bagian kepala tertinggi
yang mengepalai semua Ratu Kidul yang ada.
Dibawahnya bernama Ratu Alam Azrak, yang mengepalai Laut Merah (beliau tangan kanan Ratu Bilqist) Sebawahnya
dinamakan Ratu Kidul Sejagat (mengepalai Lautan Pasifik
dan India) Dibawahnya lagi bernama Ratu Kidul
Naga Biru (mengepalai dasar laut terdalam) Ratu Naga Biru,
akan menampakkan wujudnya disela Qiamat akan
tiba sebagai perusak dasar Gunung, Kawah,dan Tsunami.
Dibawahnya lagi Ratu Kidul Jawa, disini
banyak pemimpin, diantaranya Dewi Nawang Wulan istri dari
Jaka Tarub, yang mengepalai Lautan Jawa-Timur. Dewi Nawang Wulan dan Nawang Sari (anak
dari Prabu Siliwangi) yang mengepalai Lautan
Jawa Barat dan sekitarnya. Dewi Nyai Blorong
(mengepalai laut Cilacap) Dewi Fathimah, anak dari Prabu Demak Bintoro, yang
dinikah oleh Prabu Siliwangi, mengepalai Laut Yogya. Dewi Kedthon, mengepalai Laut Purworejo. Dewi Sekar Arum dan Sekar Kuning,
mengepalai Laut Kebumen dan sekitarnya. Dewi Selaasih atau Kedasih, mengepalai Laut Jakarta.
Adapun kelahiran Pulau
Jawa adalah terlahir dari Tokoh Legenda Ciung wanara, yang mengawini Nyimas
ratu Ayu Purbaya, beliau terlahir dari Periapt?l Sakti (keturunan
Sanghyang,Prabu Lalijan) atau Raja pertama Padjajaran. Dari pertalian
darah ini, Ciung Wanara dan Purbaya,mempunyai 7 turunan, yang semuanya
menjadi Raja Padjajaran, yaitu,
- Lingga Meong,
- Lingga Wesi,
- Lingga Wastu,
- Prabu Susuk Tunggal,
- Prabu Munding,
- Kawati
- Prabu Siliwangi.
Nah terlahirnya Para Wali
Jawa, dan penutupnya Para Sanghyang, dari seorang Prabu Siliwangi dari seorang
istri Nyimas Rara Santang Marta Singa, Putri dari Syeikh Qurrotul ‘Ain. Punya
Anak Tiga yaitu:
- Prabu Walangsungsang atau Mbah kuwu Cakra Buana.
- Kiansantang atau Raden Rahmat-Godog Garut.
- Nyimas Rara santang atau Syarifah Mudaim.
Adapun penutup Bangsa
Sanghyang, Prabu Siliwangi pernah nikah dengan Ratu Palaga Inggris, dari Bangsa
Siluman Seleman, punya anak Tiga yaitu:
- Ucuk Umun (Nghayang di Banten Girang,setelah ditaklukkan oleh Mbah Kuwu Cakra Buana)
- Nawang Wulan dan
- Nawang Sari (Ngahyang dilaut Selatan Karang Bolong Banten) setelah tahu ayahandanya Raib/Ngahyang.
Lalu bagaimana Prabu
Siliwangi menjadi Bapaknya Wali Jawa ? Inilah kronologinya. Dari Mbah Kuwu Cakra Buana, melahirkan Ratu Pakungwati.yang dinikahkan sama Kanjeng Syeikh Syarif Hidayatulloh,Putra dari Nyimas Rara Santang (Adiknya
Mbah Kuwu Cakra Buana)
lalu Prabu Siliwangi,juga nikah dengan Putri Tumenggung Demak, yang keturunannya dinikah oleh Sunan
kalijaga, Sunan Bonang dan Sunan Muria.
Adapun dari Putra
Kanjeng Syeikh Syarif, ada yang di nikah oleh Kanjeng Sunan kali Jaga (Putri kacirbonan) dan ada juga yang di nikah oleh Pangeran Suta Wijaya (Putri Cimanuk) dari salah Satu Putra Prabu Siliwangi,ada juga yang nikah dengan keluarga Sunan Ampel dan Sunan Giri, yang putranya di nikah oleh Sunan Bonang, lalu dari keluarga istri Demak,
ada juga yang dinikah sama Arya Bengah, Aray kemuning dan Syeikh Muhy
;lj bi Pamijahan. Dari Tumenggung Syahid (Sunan Kali Jaga) ada yang nikah dengan Pangeran Sapu jagat dan Ki.Gede Antas Angin. Dari sini hampir 90% keluarga Prabu Siliwangi,masuk semua ke sifat keluarga Wali Songo.
;lj bi Pamijahan. Dari Tumenggung Syahid (Sunan Kali Jaga) ada yang nikah dengan Pangeran Sapu jagat dan Ki.Gede Antas Angin. Dari sini hampir 90% keluarga Prabu Siliwangi,masuk semua ke sifat keluarga Wali Songo.
BAB
2
KISAH
IBU DEWI LANJAR DAN IBU RATU KIDUL
SUMBER
:
AL-ALLAMAH
QUTHBUL SANIYYAH SYARE’ATUL KHOTAM
SAYYID
SYEIKH AL-HABIB IDRIS NAWAWI BIN YAHYA AZHOMATUL KHAN Tj.A
Secara
pandangan umum, mereka berdua bagian dari kemusyrikan agama. Bahkan tak sedikit
yang mengatakan, mereka ini salah satu ratu yang menyediakan pesugihan. Namun
bila anda paham tentang KETAUHIDAN dan keluasan ilmu Allah, mereka adalah
bagian Abdul Jumud setingkat Waliyulloh. Inilah kisah selengkapnya.
Ibu Ratu Kidul, atau ratu penguasa
laut Selatan, mempunyai beragam versi, seperti halnya pandangan luar Jawa, yang
mengatakan : " bumi Jawa adalah tanah
raja" namun sewaktu ditanya, raja siapa saja yang ada di tanah
Jawa, mereka tidak bisa menjawab. Pandangan ini sama halnya dengan ibu Ratu
Kidul. Dalam Hakikat yang ada.
Ibu Ratu Kidul yang ada melegendaris
di seluruh dunia :
- Ratu Bilqist (Istri Nabi Sulaiman AS) beliau adalah ratu dari semua ratu bangsa Ahlus Simar,turun di zaman Ketauhidan.
- Ratu Kidul Hizib Azrak. Beliau menguasai Laut Selatan bagian Bagdad dan sekitarnya, beliau juga bagian dari tangan Ratu Bilqist.
- Ratu Naga Biru Lapis tiga, beliau salah satu ratu dedemit sebelum Walisongo, dan pernah menduduki sebagai penguasa Laut Selatan. Ratu Naga biru salah satu dari guru semua Ratu Pantai Selatan yang ada di pulau Jawa.
- Dewi Nawang Wulan
- Nawang Sari. Beliau berdua putri dari Prabu Siliwang, dari Ratu Palaga Iggris (bangsa Ahmar Seleman) yang pada akhirnya ngahyang dan menjadi penguasa Laut Selatan, bagian Jawa Barat dan Cilacap
- Dewi Nawang Wulan, istri dari Joko Tarub, menguasai bagian laut Selatan Jawa Tengah dan Solo.
- Siti Fathimah Demak Bintoro, beliau salah satu putri Prabu Siliwangi dari keluarga Demak Bintoro, yang akhirnya ngahyang dan menjadi penguasa laut Selatan bagian Yogyakarta.
- Dewi Kencono Wungu, istri dari Joko Tingkir, penguasa laut Selatan bagian Wonosobo dan Magelang.
- Dewi Andini, Putra dari Ibu Ratu Kidul Nawang Wulan bin Prabu Siliwangi, yang menguasai bagian Tasik dan sekitarnya.
10. Nyi Blorong,putri Prabu Siliwangi, dari ratu Seleman, yang menguasai bagian Cilacap dan pulau
Penyu (nusa kambangan)
11. Ratu Sejagat Alam dan putrinya, menguasai dari 7 generasi dan paling lama menduduki ratu
pantai Selatan, terhitung dari zaman Togog, Adli, Seleman, Lelembut dan baru
ngahyang pada zaman Wali Songo.
Sedangkan Dewi Lanjar atau Siti
Hj.Khodijah binti pangeran Demak Raja Pulasaren, beliau adalah ratu tunggal
yang menguasai laut Utara. Dewi lanjar ini pernah menjadi istri dari Mbah Kuwu
Cakra Buana, Cirebon, yang menempati pulau Selamaran Pekalongan.
Dari semua Ibu Ratu diatas, kita
hanya paham satu ibu Ratu kidul, yaitu, era WaliSongo, Dewi Nawang Wulan dan
Nyi Blorong. Nah, sekedar ulasan kecil, kami akan ceritakan kronologi
perjalanan Ibu Dewi nawang Wulan dan Dewi Lanjar, di era yang sama.
Dalam nasab atau sifat keturunan,
Allah telah menjadikan dua arah yang saling bersebrangan tapi satu ikatan, yaitu dari Anwas dan
Anfus,dari keduanya melahirkan dua jalur yang berbeda : Turun ke para Nabi -
Turun ke Sanghyang.
Dari nasab Nabi menghadirkan
keturunan para Waliyulloh dan dari nasab Sanghyang,menurunkan Para Ahlul Bathin atau
kesaktian.Dari
perjalanan Ahlul Bathin, Allah menempatkan keturunan Sanghyang ini ke sifat penjaga
alam atau disebut Abdul Jumud (bangsa lelembut) Sedangkan dari nasab sampai
ke Nabi Allah
menciptakan sifat kholifah atau pemimpin umat.
Secara ilmu Tauhid,seluruh Bangsa
Abdul Jumud,diciptakan sebagai pendamping kekuatan Walisongo,sebab mereka
tercipta sebagai hamba Abdul Jumud, dan hanya
tunduk terhadap Bangsa Athob. Adapun Abdul
jumud disini, terbagi menjadi 2 kelompok,
1. Kelompok Abyad
(putih)
2. Kelompok Aswad (hitam)
Sama seperti manusia, Baik (lembut)
anarkis (jahat) Kisah Ibu Ratu Dewi Nawang Wulan, dalam hidupnya beliau pernah
di nikahi oleh beberapa Waliyulloh, diantaranya : Syeikh
Abdurrahman atau Pangeran Panjunan, Ki.Gede Plered, Arya Panangsang, Raja
Samudra, pangeran Bulakamba, Arya Bengah dan yang terakhir kanjeng Sunan Kali
Jaga. Adapun Dewi lanjar,pernah dinikah oleh Raja Mataram, Kiyai Tubagus
Ampel, pangeran Samudra, Arya sabakingking dan terakhir Mbah Kuwu Cakra
Buanakedua penguasa laut ini masih golongan sanghyang atau abdul jumud
(lelembut) lalu bagaimana dengan pandangan orang umum dalam
menyikapi mereka yang konon sebagi lambang pesugihan ?????
Dalam ilmu tauhid
dijelaskan : Bahwa Allah SWT, akan membagi rejekinya di tiga golongan : Para nabi seturunannya/ Manusia.Bangsa Jin dan Lelembut. Dari
perjalanan rejeki ini yang diberikan oleh Allah, hanya para lelembutlah yang
mampu mengendalikan keuangan. Sebab mereka tercipta sebagi hamba yang selalu
memakai aturan. Sedangkan bangsa Nabi, Wali atau Manusia serta bangsa Jin,
semuanya lebih memasrahkan hartanya demi agama (perjalanan secara hukum agama)
Jadi masuk akal secara pandangan
Hukum, bila para abdul jumud, lebih memperkaya dalam hal materi dari pada sifat
manusia atau jin, sehingga dengan sifat anarkis dan nafsu sahwatnya para
mansuia dan jin, mereka yang kurang iman, memohon kepada para abdul
jumud.Nah...disini proses terjadinya PESUGIHAN.manusia dan jin, memaksa
kehendak, seperti secara lahiriyyah, mereka masuk dalam sifat RENTENIR semakin
kita masuk semakin hidup kita hancur.
Adapun bangsa Abdul Jumud, tinggal
menerima segala apa yang dijanjikan manusia bejat dan tak bermoral. Sudah jelas
bahwa Allah SWT, telah membagi rejekinya dengan cara kasbi, tapi ada saja
manusia dan jin memakai caranya sediri dengan wasilah bangsa lainnya. Maka
secara hukum SAH para abdul jumud menunutut kita.
Inilah susunan Alam,
menurut kitab : Bumi, tercipta bagi manusia dan jin, juga lelembut dan ahmar
serta bangsa Abdul jumud lainnya. Bumi tercipta 7 lapis astral / hijab dan
mempunyai 70 alam yang berbeda sampai ke tingkat alam Kubur. Dan dalam
beribadah, hanya manusia, jin, serta bangsa Malaikat yang ibadahnya sama
(mengikuti Al-Hadi/Rosululloh SAW)
Adapun alam kedua paling atas,
disebut bangsa Togog/Siluman Seleman, yang dipimpin oleh Ratu Sejagat atau
zaman ini di sebut sebagai era kegelapan. Alam atas ke Tiga disebut Adlun atau
Masa akhir, dihuni oleh Naga, dan dipimpin oleh Raja Naga Biru. Alam ini akan
menyatu bersama kita / manusia di hari akhir (akan kiamat) Sebab sudah
diFirmankan oleh Allah SWT :
"Semua mahkluk Qun /
naga besar, akan bermunculan seiring zaman akhir mulai terbuka. Alam ke Empat
disebut Azrak. alam ini dikepalai oleh istri Nabi Sulaiman AS, yaitu Ratu
Bilqist. Alam ke lima disebut Syayatin atau setan, alam ini disebut alam
penghancur jin dan manusia. Adapun alam seterusnya di huni oleh bangsa Wali
yang sudah wafat maupun belum yaitu, Alam Barry dan alam Thuroby. Alam di atasnya
lagi di huni para nabi dan malaikat serta seterusnya".
Jadi salah besar jika kita berfikir
bahwa apapun bangsa halus itu disebut bangsa Jin, sebab masih banyak alam lain
yang kita tidak paham.
Seperti ucapannya Imam
Ibnu Salam : " Sesungguhnya alam yang ada diseluruh alam jagat ini
mempunyai 600 alam yang berbeda dan semua terpenghuni dengan mahkluknya dengan
sifat berbeda pula. Namun alam yang paling mulia dihadapan Allah, adalah alam
manusia/dunia.Sebab alam dunia tempatnya derajat dan alam mulia pula terlahir
adanya para Nabi dan Rosululloh SAW ".
NASEHAT GURU AGUNG PANGERSA ABAH RA
Sulthon Aulia Fii Hadza zaman Syach Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin Qs ( Semoga Alloh mensucikan rahasianya )
1. Manusia mendapaatkan kebahagiaan itu harus mengalami dulu musibah, maka perbanyklah dzikir:
" Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dholimin "
2. Merasa diri penuh dosa jangan hanya sekedar dibibir saja, merasa salah tapi tidak mau beranjak meninggalkan kesalahan tersebut, yg sperti itulah yg dinamakan munafik, dzolim terhadap diri sendiri.
3. Jadikan malam hari sebagai alat untuk isro, ibadah taqorub kepada Alloh. Sebab biasanya kita lebih khusyu Taqorub kalau dalam keadaan yg sunyi.
4. Kosongkan fikiran dari selain Alloh, kalau tdk fokus akan menghalangi ibadah ( tujuan Ilalloh tidak tercapai )
5. Gunakan fikiran untuk memperbanyak istighfar dg cara dzikir dan khotaman
6. Janganlah kita meladeni jika ada yg menyalahkn, tapi jangan sampai kita ikut-ikutan menyalahkannya.
7. Kalau ada yg menghina, jangan balas menghina.
8. Berdzikirlh dengan berbobot, yaitu dalam hati kita tidak ada yg lain kecuali Alloh, Itulah Dzikir khofi yg tidak terganggu dg ingatan yg lain.
9. Dzikir jamaah suaranya harus teratur, tepat sasarannya.
10. Jika anda berdzikir jangan berpikir dan jika berpikir maka banyak-banyaklah berdzikir
11. Jangan merasa pandai, tetapi anda harus pandai merasa
12. Jadi orang yang penting itu baik, tetapi lebih penting lagi jadi orang yang baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar